Kamis, 22 Desember 2011

WAHYU PERTAMA RASULULLAH QS. AL ALAQ (96) : 1-5


اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ
اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ
الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ
عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
Artinya :

“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhan mu lah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”



Kisah kenabian Rasulullah Muhammad SAW dimulai pada saat Beliau berada di dalam Gua Hiro dengan turunnya wahyu pertama yaitu QS. Al-Alaq. Pada saat Beliau menerima wahyu, Beliau tidak pernah belajar dari seorang guru, tidak mengaji kitab, dan tidak pernah pula memegang pena. Beliau diperintahkan untuk membaca Kalam Tuhan dan memulainya dengan menyebut Nama Tuhan nya. Beliau diperintahkan untuk membaca alam semesta yang terbuka lebar agar Beliau melihat baris-baris hikmah yang ditulis oleh Pena Kekuasaan Ilahi. Beliau membaca tanda Kebesaran Allah SWT yang terdapat pada mentari saat terbitnya, bintang-bintang yang gemerlapan, sungai-sungai dan anak sungainya, lereng-lereng dan puncak bukit yang tinggi, kebun dan padang sahara, serta pada bumi dan langit.


Kalimat Iqro’ menunjukkan keutamaan ilmu dan ketinggian kedudukannya bahwa membaca merupakan jalan yang menghantarkan kita pada kedudukan terhormat yang tinggi. Beliau diutus dengan membawa ilmu yang bermanfaat dan amal yang shalih.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar